Cari Blog Ini

Sabtu, 24 Oktober 2009

Membangun Keyakinan Diri

Setiap orang yang dilahirkan pastilah memiliki bakat, kepintaran ataupun kemampuan yang relatif berbeda satu dengan yang lainnya. Namun terkadang mereka sulit untuk menemukan hal tersebut dalam dirinya sehingga tidak dapat meraih prestasi yang maksimal. Bahkan terkadang seseorang mencoba membanding bandingkan kemampuan yang dimilikinya dengan orang lain hingga membuat mereka merasa rendah diri. Padahal sering kali seseorang tidak bisa sukses bukan karena tidak memiliki bakat, kepintaran ataupun kemampuan tetapi karena mereka tidak memiliki rasa percaya diri dan mental yang baik.

Jika kita melihat para juara dunia sejati, baik itu di bidang bisnis, ilmu pengetahuan, politik kenegaraan, pendidikan, atau bahkan seorang religius sekalipun, semuanya punya kepercayaan diri yang kuat. Kalau mereka gagal, mereka segera bangkit lagi. Mereka berani menentukan target, berani mulai melangkah dan berani berjuang mewujudkan keberhasilan. Mereka terus bertahan dan terus melangkah walaupun keberhasilan kelihatan jauh dari pandangan mata.

Salah satu cerita tokoh yang luar biasa adalah Kolonel Sanders. Pada waktu ia menawarkan resep rahasia ayam gorengnya kepada orang lain. Dibutuhkan lebih dari 1.000 kali penolakan sebelum dia berhasil menjual waralaba KFC pertamanya. Padahal usianya waktu itu terbilang sudah lanjut tetapi berkat usaha dan kerja kerasnya akhirnya ia berhasil untuk mewujudkan cita citanya.

Atau cerita tentang penemuan bola lampu pijar oleh Thomas A. Edison. Sebelum berhasil menemukan bola lampu, ia mengalami sembilan ratus sembilan puluh sembilan kegagalan dan baru pada percobaannya yang ke seribu ia berhasil menciptakan bola lampu pertamanya. Dan ketika ditanya dalam sebuah wawancara oleh Napoleon Hill,Mr Edison apa yang anda rasakan ketika mengalami 999 kegagalan?. Mr Edison menjawab," maaf saya tidak pernah gagal, saya sudah menemukan 999 cara yang tidak boleh dilakukan untuk menciptakan sebuah bola lampu". Sebuah kata luar biasa yang hanya bisa diucapkan oleh seseorang yang memiliki kepercayaan dan keyakinan diri yang tinggi terhadap apa yang ia kerjakan.

Dari cerita di atas memberikan inspirasi dan semangat kepada kita bahwa keyakinan atas pencapaian tujuan dan semangat pantang menyerah akan menjadi kunci penentu dalam keberhasilan hidup. Karena kita tak pernah tahu, kapan datangnya kesuksesan. Mungkin kelihatan jauh, walaupun sudah begitu dekat. Keberanian untuk terus mencoba merupakan faktor kunci yang membedakan antara seorang yang gagal dengan orang yang berhasil meraih impiannya.

Coba sejenak anda pikirkan jika di tengah tengah perjuangan, mereka menyerah pada kegagalan dan tak melanjutkan apa yang menjadi cita citanya. Apakah yang akan mereka rasakan pada akhir hayatnya? Penyesalan atau kebahagiankah yang mereka rasakan?. Sekarang marilah kita tanyakan pada diri kita, apakah kita begitu mudah menyerah dan berhenti mencoba dalam usaha meraih impian yang kita inginkan dalam hidup? Jika anda merasa ragu untuk memperjuangkannya, tanyakan kembali pada diri anda, apakah impian anda merupakan sesuatu yang sungguh-sungguh pantas diperjuangkan dan memberikan makna dalam hidup kita? Jika ya, maka pencapaian impian tersebut wajib anda perjuangkan. Jadikan impian itu suatu tanggung jawab, sesuatu yang akan kita sesali bila kita tidak pernah mencapainya. Lalu balut keyakinan tersebut dengan paradigma mencoba sekali lagi. Hambatan apa pun yang akan terjadi, kita selalu yakin dengan impian kita, lalu kita bangkit dan mencoba sekali lagi.

Dengan mengembangkan mental diri yang positif, maka kita akan memiliki kepercayaan diri yang kuat. Akhir kata, teruslah berjuang untuk meraih impian dan tujuan dalam hidup anda. Karena pada hakekatnya tidak ada keberhasilan yang sejati tanpa melalui sebuah proses kegagalan. Ketika kegagalan datang yakinlah bahwa anda sudah berada satu langkah semakin dekat dengan keberhasilan. Jangan biarkan ketakutan akan kegagalan menghilangkan tujuan sejati hidup anda.

Kamis, 22 Oktober 2009

Cara Pandang Menghadapi Kegagalan

Pepatah bijak mengatakan bahwa kegagalan adalah proses belajar yang harus dilalui. Tanpa adanya kegagalan, yang namanya keberhasilan tidak akan pernah diketemukan.


Thomas Alfa Edison adalah contoh yang nyata. Setelah ribuan kali mengalami kegagalan untuk menemukan lampu listrik, akhirnya beliau berhasil. Pemenang sejati adalah pemenang yang mampu mentoleransi kegagalan yang dialami serta berjuang untuk meraih keberhasilan dan bukannya menyerah pada keadaan. Disamping itu, keberhasilan akan diraih jika seseorang berani mengambil resiko dan tidak takut akan kehilangan / kegagalan. "Failures are divided into two classes - those who thought and never did, and those who did and never thought" John Charles Salak.

MENGHADAPI KEGAGALAN

Sadarilah bahwa :

1. Kegagalan adalah suatu proses pembelajaran. Seyogianya, reaksi yang timbul dikala gagal, bukanlah menyalahkan orang - orang lain tetapi adalah diri sendiri melalui introspeksi. Metode ini, akan menimbulkan :

  • Keinginan yang mendalam untuk mengetahui "mengapa" kegagalan ini terjadi. Setelah diketahui penyebabnya maka dicari solusi agar kegagalan ini tidak sampai terjadi lagi. "It is wise to keep in mind that no success or failure is necessarily final" Anonymous
  • Standard baku sebagai acuan dasar agar dimasa mendatang, kegagalan bisa diminimalkan atau tidak sampai terjadi lagi. "In order to succeed, you must first be willing to fail" Anonymous
  • Sukses sebagai hasil dari mau / berani menghadapi kegagalan dengan analisa / evaluasi dan memperbaikinya. "Success is not permanent. The same is also true of failure" Dell Crossword

Secara tidak langsung, kegagalan juga mengajarkan kepada kita bahwa jalur yang dilalui adalah jalur yang salah. Semua, tergantung kepada diri kita, mau menyerah atau maju terus. Jika menyerah berarti sampai kapanpun juga yang namanya keberhasilan "hanya" akan merupakan angan - angan tidak akan pernah ter - realisirkan. "Yesterday's failures are today's seeds. That must be diligently planted to be able to abundantly harvest Tomorrow's success" Anonymous

2. Kegagalan adalah salah satu langkah menuju kesuksesan. Tanpa dialaminya kegagalan, seseorang akan sulit untuk menentukan langkah selanjutnya. Dengan adanya kegagalan, seseorang akan tahu pasti bahwa jalur ini dibenarkan sedangkan jalur itu tidak dibenarkan (karena telah pernah gagal). Apakah suatu kegagalan akan selalu berkonotasi negatif atau tidak, sangatlah ditentukan oleh sikap kita dikala menghadapinya. Jika dihadapi dengan sikap potitif maka konotasinya akan menjadi positif karena adanya perbaikan dan begitu pula sebaliknya. "Your failures won't hurt you until you start blaming them on others" Anonymous.

3. Kegagalan bukanlah berarti akhir dari segala – galanya. Dengan dialaminya kegagalan, biasanya akan membuat seseorang semakin dewasa serta waspada / mawas diri. Setiap langkah atau tindakan akan di "filter" berkali - kali agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan. "Keep in mind that neither success nor failure is ever final" Roger Ward BaBson

Kesimpulan :

Kegagalan bukanlah suatu hal yang ditakuti atau dihindari tetapi harus dihadapi. Melalui kegagalan, akan diketemukan apa yang namanya sukses. Jangan menyerah dan pasrah, itulah kunci utama untuk menghadapi kegagalan. "When one door closes another door opens; but we often look so long and so regretfully upon the closed door, that we do not see the ones which open for us" Alexander Graham Bell.

Sabtu, 17 Oktober 2009

Jabat Tangan, Salah Satu Penentu Sukses

Tahukah Anda, sebuah studi akademik yang dilakukan oleh Universitas Iowa, Amerika Serikat telah menyimpulkan bahwa jabat tangan yang mantap dan kuat adalah bagian dari sukses seseorang. Khususnya, saat ia berjuang melewati tahap wawancara dalam proses rekrutmen pekerjaan. Sebaliknya, jabat tangan yang dingin dan ragu-ragu bisa mengakhiri harapan diterima dalam sebuah pekerjaan, bahkan sebelum interview dimulai.

"Kita sudah sering mendengar bahwa para pewawancara membuat keputusan atas kandidat pada menit pertama atau kedua, meskipun wawancaranya sendiri bisa tetap berlangsung bermenit-menit," ujar seorang peneliti.

Peneliti lain menegaskan, jabat tangan bahkan lebih penting dibandingkan dengan pakaian atau pun penampilan fisik seseorang. Ia menjadi bahan pertimbangan yang penting bagi pewawancara.

"Kami menemukan bahwa kesan pertama itu dimulai dengan jabat tangan, yang itu akan mempengaruhi proses wawancara selanjutnya," tambah sang peneliti. Ia menjelaskan, jabat tangan menjadi penting karena itu salah satu dari sedikit hal yang secara cepat bisa mewakili individualitas seseorang.

Pada sisi lain, sebuah survei menemukan, mereka yang memiliki "skor tinggi" dalam hal jabat tangan adalah orang-orang yang terlihat memiliki sifat-sifat yang lebih terbuka. Itu artinya, mereka juga cenderung lebih supel, punya kontak mata yang kuat, dan keterampilan-keterampilan sosial lainnya.

Lalu, bagaimanakah jabat tangan yang baik dan benar itu? Apakah hanya cukup untuk disebutkan "mantap dan kuat"? Berikut ini definisinya, yang dirangkum daripada beberapa sumber.

1. Tataplah mata lawan bicara Anda saat berjabatan tangan dengannya. Dengan menatap lawan bicara saat berjabatan, Anda menumbuhkan keyakinan, sekaligus menampakkan kepercayaan diri dan sopan santun.

2. Berjabat tanganlah dari telapak ke telapak (jangan berjabatan tangan dengan mempertemukan jari ke jari, atau telapak dengan jari). Jabat tangan yang mempertemukan telapak akan memberikan perasaan bersahabat dan nyaman.

3. Jangan terlalu akrab. Beberapa orang bertindak berlebihan dengan menarik tangan lawan dan secara keras mengayunkan ke atas ke bawah. Hal ini bisa membuat orang lain kesal.

4. Sadarlah akan keterbatasan fisik seseorang. Lansia, orang cacat, atau penderita arthritis (rematik) mungkin memiliki tulang yang lemah dan keterbatasan gerak. Melukai seseorang saat berjabatan tangan bisa menutup pintu hubungan yang baik dengan seseorang.

5. Ingatlah untuk mencipatakan jabat tangan yang bermakna. Jika Anda berjabatan tangan lalu dengan segera menarik tangan Anda dan melanjutkan pembicaraan seolah-olah tidak terjadi apa-apa, maka orang akan menganggapnya sebagai jabatan tangan yang tidak berarti dan tidak tulus. Maka, berikan perhatian melalui kontak mata atau sapaan (sekitar 3 detik) sebelum menarik tangan Anda.

6. Jika Anda memiliki keyakinan tidak membolehkan menyentuh tangan lawan jenis, lakukan jenis penghormatan menurut kebiasan yang biasa Anda lakukan atau kebiasaan yang umum (misalnya dengan mengatupkan ke dua lengan di depan dada atau juga dengan membungkukkan badan seperti orang Jepang). Orang-orang akan tetap menghormati Anda. Hal ini juga bisa dilakukan, bila Anda sedang mengalami gangguan kesehatan. Utarakan hal ini pada lawan bicara Anda, dengan didahului permintaan maaf.

(Sumber : http://www.andriewongso.com/awartikel-2903-Tahukah_Anda-Jabat_Tangan,_Salah_Satu_Penentu_Sukses)

Senin, 12 Oktober 2009

To Be The Champion

Katak yang keluar dari tempurungnya berarti individu yang sudah melepaskan dirinya dari belenggu masa lalu yang negatif, kegagalan dirinya, trauma, maupun tekanan. Ini adalah pribadi yang tidak mau selalu terkungkung oleh pemikiran yang membatasi kemampuannya untuk maju. Oleh karena itu individu seperti ini memilih untuk membebaskan diri dari hal negatif yang hanya akan membuatnya mengalami kemunduran

Katak yang nampak terlihat setengah, menunjukkan individu yang ingin berubah, ingin mengalami sebuah kemajuan, ingin berhasil di bidangnya, tetapi keraguan masih mendominasi dirinya. Ketakutan gagal, kekhawatiran kalau nanti ditolak, resah melihat masa depannya sendiri, hal-hal inilah yang akhirnya membuat individu ini tidak berani mencoba dan keluar dari zona kenyamanannya.

Katak-katak yang lain yang masih tertutup oleh tempurung, menunjukkan individu yang sama sekali pasrah dan tidak mau mencoba. Individu seperti ini memilih untuk mundur dan menyerah. Kegagalan dimasa lalu, keterpurukan di hari yang lalu membuat mereka melihat awan yang suram di masa yang akan datang. Terus menerus mengafirmasi dirinya dengan hal yang negatif.

Ketiga ilustrasi katak tersebut sebenarnya merefleksikan kehidupan kita sehari-hari. Pertanyaan yang harus kita tanyakan kepada diri kita masing-masing, dari ketiga ilustrasi tersebut mana yang lebih mencerminkan sifat kita selama ini?
Sifat mana yang lebih mencerminkan karakter seorang pemenang?
I believe you know the answer!

Jika seseorang ingin menjadi pemenang tidak cukup hanya memvisualisasikannya
Jika seseorang ingin menjadi yang terbaik tidak cukup hanya mengatakan bahwa ia bisa
Tapi semuanya itu harus diimbangi dengan sebuah ACTION.

Apa yang Anda inginkan, Apa yang Anda impikan haruslah selaras dengan Apa yang sedang atau telah Anda jalankan. Tanpa sebuah tindakan yang nyata, semuanya yang Anda inginkan akan menjadi sebuah khayalan yang indah. Saatnya bagi kita, bagi Anda yang sedang membaca artikel ini untuk bangkit berdiri membuktikan bahwa Anda juga bisa menjadi pemenang untuk hidup Anda

Jangan lagi hidup dalam bayang-bayang kegagalan.
Jangan lagi hidup dalam pengalaman buruk
Jangan lagi hidup dengan komentar negatif orang lain
Jangan lagi hidup dalam ketakutan

Hiduplah dengan penuh kepercayaan, harapan, dan semangat. Jangan sia-siakan hidup Anda.

Salam Pemenang

BERGERAK UNTUK MAJU

Itulah semboyan yang diusung Blog ini untuk para pemuda tanah air Indonesia.....